Karya Sastra Peninggalan Majapahit
Kitab ini adalah esai dalam bentuk cerita, catatan, atau laporan tentang suatu peristiwa, bisa berupa mitologi atau sejarah. Selama periode Hindu-Budha, buku-buku biasa ditulis pada lembaran-lembaran palem yang dihubungkan dengan semacam tali.
Isi kitab itu bukan kalimat langsung, melainkan serangkaian puisi indah dalam sejumlah ayat (puisi). Ungkapan dalam bentuk puisi biasa disebut kakawin. Sedangkan tema buku bisa dalam bentuk penulisan ulang (komposisi) mitologi yang berasal dari India, atau tema yang sama sekali baru.
Pembuatan buku ini dirintis sejak Dinasti Isana, terutama pemerintah Dharmawangsa Teguh. Dia memelopori penulisan ulang Mahabharata dalam bahasa (Kawi Jawa Kuno). Pelopor sastra berikutnya dari Dinasti Isana adalah Airlangga. Di bawah pemerintahannya, MPU Kanwa menyusun Kitab Arjunawiwaha.
Dinasti demi dinasti yang berkuasa sesudahnya seakan memperhatikan kreativitas dalam bidang sastra buku ini.
Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit
Berikut ini terdapat beberapa kitab peninggalan kerajaan majapahit, yaitu sebagai berikut:
1. Kitab Negarakertagama
Warisan pertama kerajaan Majapahit yang terkenal adalah Kitab Negarakertagama. Buku ini ditulis oleh Empu Prapanca. Isi buku ini menceritakan tentang kondisi kota Trowulan, Kerajaan Majapahit dan koloninya dan kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk di sekitar wilayahnya. Ia juga menceritakan tentang diadakannya upacara Sradda untuk Gayatri, tentang pemerintahan dan kehidupan beragama di Zaman Majapahit.
2. Kitab Sutasoma
3. Kitab Arjuna Wiwaha
Buku Arjunawiwāha ini oleh Empu Kanwa, dalam buku ini diceritakan tentang Arjuna Sasrabahu yang berhasil mengalahkan raksasa jahat dan kejam.
4. Kitab Kunjarakarna
Isi buku ini bercerita tentang seorang raksasa yang ingin menjadi Manusia. Untuk memenuhi keinginannya, raksasa itu kemudian menghadapi Wairocana (Buddha Dharmakaya) dan diizinkan untuk mengklaim neraka.
Karena ketaatan raksasa dalam mempraktikkan agama Buddha, keinginannya untuk menjadi manusia dikabulkan.
5. Kitab Sundayana
Isi Buku Sudayana adalah tentang Acara Bubat, yaitu rencana pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka, putri Sri Baduga Maharaja.
Ada kesalahpahaman antara Gajah Mada dan Sribaduga Maharaja, bahwa putrinya akan menjadi selir alih-alih seorang permaisuri. Maka, pertempuran tidak terhindarkan.
Sri Baduga Maharaja dan para pejabatnya dari kerajaan Pajajaran melawan Majapahit di bawah kepemimpinan Gajah Mada di ladang Bubat berakhir dengan kekalahan bagi Pajajaran dengan kematian raja dan atasannya. Sementara Dyah Pitaloka sendiri bunuh diri.
6. Kitab Soritasi
Buku ini menceritakan kisah pemberontakan Sora melawan Raja Jayanegara di Lumajang.
7. Kitab Ranggalawe
Isi Buku Ranggalawe adalah tentang pemberontakan Ronggolawe yang berasal dari Tuban melawan Raja Jayanegara.
8. Kitab Panjiwijayakarma
Isi buku ini menceritakan perjalanan hidup Raden Wijaya untuk menjadi Raja Majapahit.
9. Kitab Usana Jawa
Buku Usana Jawa ini menceritakan tentang keberhasilan Gajah Mada dan Arya Damar untuk menaklukkan kerajaan Bali untuk menjadi wilayah Majapahit.
10. Kitab Panggelaran Tantu
Buku ini menceritakan tentang pemindahan Gunung Mahameru oleh Dewa Brahma, Siwa dan Wisnu. Runtuhnya Gunung Mahameru di sepanjang pulau Jawa menjadi gunung-gunung di Jawa.
11. Kitab Pararaton
Berisi kisah, kisah dan kisah tentang raja Singasari dan Majapahit. Ia juga menceritakan tentang pemberontakan sora, ronggolawe dan peristiwa bubat dan menceritakan tentang Raja Jayanegara.
12. Kitab Calon Arang
Calon Book of Charcoal ini bercerita tentang seorang penyihir / penyihir di kerajaan Kahuripan. Dia memiliki seorang putri yang sangat cantik, tetapi tidak ada yang ingin melamar putrinya (mungkin karena takut) untuk membuat Calon Arang merasa sangat terhina.
Akhirnya, dia menyebarkan penyakit ke seluruh negeri. Tindakannya membuat Raja Airlangga marah dan memerintahkan Empu Baradha untuk membunuh Calon Arang, dan akhirnya Calon Arang dibunuh oleh Empu Baradha.
13. Kitab Tantu Panggelaran
14. Kitab Usana Bali
15. Kitab Sorandakan
16. Kitab Parthayajna
17. Kitab Kutaramanawa
Sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar